Di bulan Rabi'ul Awwal, bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw., umat Islam
banyak menggelar peringatan Maulid Nabi baik di rumah, mushalla, masjid
dan berbagai tempat lainnya. Mereka bergembira dengan kelahiran Nabi
mereka, mengeluarkan shadaqah, menggelar pengajian dan kegiatan-kegiatan
lainnya.
Berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi yang dipenuhi dengan amaliah kebaikan tersebut, Imam al-Suyuthi dalam fatwanya menegaskan bahwa orang-orang yang memperingatinya akan diberi pahala. Fatwa tersebut sebagaimana mana dimuat dalam kitab Al Haawi Lil Fataawi, Juz I, halaman 271-272:
فَقَدْ وَقَعَ السُّؤَالُ عَنْ عَمَلِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ فِيْ شَهْرِ رَبِيْعِ الْأَوَّلِ، مَا حُكْمُهُ مِنْ حَيْثُ الشَّرْعُ ؟
وَهَلْ هُوَ مَحْمُوْدٌ أَوْ مَذْمُوْمٌ ؟ وَهَلْ يُثَابُ فَاعِلُهُ أَوْ لَا ؟
Berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi yang dipenuhi dengan amaliah kebaikan tersebut, Imam al-Suyuthi dalam fatwanya menegaskan bahwa orang-orang yang memperingatinya akan diberi pahala. Fatwa tersebut sebagaimana mana dimuat dalam kitab Al Haawi Lil Fataawi, Juz I, halaman 271-272:
فَقَدْ وَقَعَ السُّؤَالُ عَنْ عَمَلِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ فِيْ شَهْرِ رَبِيْعِ الْأَوَّلِ، مَا حُكْمُهُ مِنْ حَيْثُ الشَّرْعُ ؟
وَهَلْ هُوَ مَحْمُوْدٌ أَوْ مَذْمُوْمٌ ؟ وَهَلْ يُثَابُ فَاعِلُهُ أَوْ لَا ؟
"Sungguh
telah ada pertanyaaan tentang peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabiul
Awwal, Bagaimana hukumnya menurut syara’ dan apakah termasuk terpuji
atau tercela ? serta apakah orang yang memperingatinya mendapatkan
pahala atau tidak ?"
اَلْجَوَابُ عِنْدِيْ أَنَّ أَصْلَ عَمَلِ الْمَوِلِدِ الَّذِيْ هُوَ اجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْءَانِ وَرِوَايَةُ الأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ وَمَا وَقَعَ فِيْ مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ، ثُمَّ يُمَدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذَلِكَ هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالْإِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ
اَلْجَوَابُ عِنْدِيْ أَنَّ أَصْلَ عَمَلِ الْمَوِلِدِ الَّذِيْ هُوَ اجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْءَانِ وَرِوَايَةُ الأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ وَمَا وَقَعَ فِيْ مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ، ثُمَّ يُمَدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذَلِكَ هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالْإِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ
"Jawabannya:
Menurutku pada dasarnya amal maulid itu adalah berkumpulnya orang-orang, pembacaan ayat yang mudah dari al Qur’an, riwayat hadits-hadits
tentang permulaan perihal Nabi serta tanda-tanda yang datang mengiringi
kelahiran Nabi.
Kemudian disajikan beberapa hidangan untuk mereka. Mereka menyantapnya, selanjutnya mereka bubar setelah itu tanpa ada tambahan-tambahan lain, itu adalah termasuk bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) yang diberi pahala bagi orang yang melakukannya. Karena adanya perkara yang ada di dalamnya berupa pengagungan terhadap kedudukan Nabi dan menampakkan rasa gembira dan suka cita dengan kelahiran beliau yang mulia."
Di antara yang juga bisa disimpulkan dalam fatwa Imam al-Syuyuthi diatas, bahwa ada pembagian bid'ah, salah satunya adanya bid'ah hasanah (bid'ah yang baik) atau selaras dengan al Qur'an, al Sunnah, Ijma' dan Atsar. Orang-orang yang mengerjakan bid'ah hasanah akan diberikan pahala.
Kemudian disajikan beberapa hidangan untuk mereka. Mereka menyantapnya, selanjutnya mereka bubar setelah itu tanpa ada tambahan-tambahan lain, itu adalah termasuk bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) yang diberi pahala bagi orang yang melakukannya. Karena adanya perkara yang ada di dalamnya berupa pengagungan terhadap kedudukan Nabi dan menampakkan rasa gembira dan suka cita dengan kelahiran beliau yang mulia."
Di antara yang juga bisa disimpulkan dalam fatwa Imam al-Syuyuthi diatas, bahwa ada pembagian bid'ah, salah satunya adanya bid'ah hasanah (bid'ah yang baik) atau selaras dengan al Qur'an, al Sunnah, Ijma' dan Atsar. Orang-orang yang mengerjakan bid'ah hasanah akan diberikan pahala.
0 komentar:
Posting Komentar