Penjelasan Hadlratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari tentang Maulid Nabi yang Disunnahkan Ulama
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. telah menjadi kebiasaan umat Islam, salah satunya dalam dilingkungan warga Nahdlatul Ulama yang ada di Indonesia. Pendiri NU, Hadlratusy Syaikh KH. Hasyim Asyari dalam fatwanya menjelaskan mengenai rambu-rambu peringatan...
Taushiyah Maulid Nabi Saw Habib Jindan
Medan, Aswaja Center Klaten NU Online mengabarkan: Habib Jindan bin Novel bin Jindan dari Jakarta menyampaikan taushiyah Maulid Nabi dalam acara istighosah yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara. Habib menjelaskan...
Kedudukan Sahabat Nabi
Sahabat Nabi Saw sesuai dengan kedudukannya terbagi ke dalam dua kelompok, tapi tidak mengurangi statusnya sebagai sahabat.Sama-sama sahabat, tapi status keauliaannya berbeda-beda. Contoh, Khulafaur Rasyidin dan 'Asyarah al Kiram. Lalu, sahabat-sahabat yang...
Terjemah Kitab Al Umm
Kitab Al Umm adalah kitab terbaik yang menjadi pegangan hukum (fiqih) para penganut madzhab Syafi'i di Indonesia yang merupakan madzhab terbesar. Kitab ini mencakup pembahasan yang luas dalam bidang fiqih dan menjadi fase awal perkembangan ilmu hadits menjadi...
Dalil Kebolehan Menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad Saw
Pada bulan Rabiul Awwal ini kita menyaksikan di belahan dunia Islam, kaum Muslimin merayakan Maulid, Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan cara dan adat yang mungkin beraneka ragam dan berbeda-beda. Tetapi tetap pada satu tujuan, yaitu memperingati kelahiran...
Selasa, 30 Desember 2014
Gelar untuk Timur Lenk
Kedudukan Sahabat Nabi
Cara Membuat Daftar Isi Blog
Bagaimana cara membuat daftar isi/sitemap berdasarkan label secara otomatis di blogger?
1. Membuat daftar isi blog dengan label tertentu secara otomatis (daftar isi biasa)
Buat postingan baru dan masukkan kode dibawah ini pada mode HTML (bukan compose) lalu publikasikan.
Sama dengan cara diatas yakni buatlah postingan baru dan masukkan kode dibawah ini pada mode HTML (bukan compose), lalu publikasikan.
Ganti teks warna merah dengan url blog Anda.
Minggu, 28 Desember 2014
Mungkinkah Manusia Bisa Melihat Malaikat?
Penjelasan Hadlratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari tentang Maulid Nabi yang Disunnahkan Ulama
Berikut penjelasan Hadlratusy Syekh KH. Hasyim Asya'ari dalam Attanbihaatul Waajibaat Liman Yashna’ul Maulida Bil Munkaraat halaman 10-11 :
اَلتَّنْبِيْهُ الْأَوَّلُ
يُؤْخَذُ مِنْ كَلَامِ الْعُلَمَاءِ الْآتِيْ ذِكْرُهُ أَنَّ الْمَوْلِدَ الَّذِيْ يَسْتَحِبُّهُ الْأَئِمَّةُ هُوَ اِجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ وَرِوَايَةِ الْأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا وَقَعَ فِيْ حَمْلِهِ وَمَوْلِدِهِ مِنَ الْإِرْهَاصَاتِ وَمَا بَعْدَهُ مِنْ سِيَرِهِ الْمُبَارَكَاتِ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُمْ طَعَامٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ وَإِنْ زَادُوْا عَلَى ذَلِكَ ضَرْبَ الدُّفُوْفِ مَعَ مُرَاعَاةِ الْأَدَبِ فَلَا بَأْسَ بِذَلِكَ
Perkara yang diambil dari perkataan para ulama yang akan diterangkan mendatang bahwasanya MAULID yang disunnahkan oleh para imam itu adalah berkumpulnya orang-orang, pembacaan ayat yang mudah dari Al-Qur’an, riwayat hadits-hadits tentang permulaan perihal Nabi serta IRHASH (kejadian yang istimewa sebelum menjadi beliau diangkat menjadi Nabi) yang terjadi saat kehamilannya dan hari lahirnya dan hal-hal yang terjadi sesudahnya yang merupakan sirah (sejarah) beliau yang penuh keberkahan.
Kemudian disajikan beberapa hidangan untuk mereka. Mereka menyantapnya, dan selanjutnya mereka bubar. Jika mereka menambahkan atas perkara diatas dengan memukul rebana dengan menjaga adab, maka hal itu tidak apa-apa.
K.H. Abdullah Afif
Kiai Abdurrahman Mranggen: Pendiri Pesantren dan Pemimpin Tarekat
2. KH. Utsman (wafat tahun 1967 M)
3. Bashirah (wafat sewaktu kecil)
4. KH. Muslih (wafat tahun 1981 M)
5. KH. Muradi (wafat tahun 1980 M)
6. Rahmah (wafat sewaktu kecil)
7. KH. Fathan (wafat tahun 1945 M)
8. KH. Ahmad Muthohar (wafat tahun 2005 M)
9. Hj. Rahmah Muniri (almarhumah)
10. Faqih (wafat sewaktu kecil)
11. Tasbihah Muhri
Pondok Pesantren Futuhiyyah Suburan Mranggen Demak
Santri Hafal Al-Qur'an Diumrahkan
Pengasuh Pondok Pesantren Falahul Muhibbin KH Nur Hadi bertekad akan mengumrohkan santrinya yang mampu menghafal Al-Qur’an. Hal itu dilakukan untuk menambah motivasi belajar para santri.
“Menurut pengasuh, semua santri yang sudah hafal Al-Qur’an akan diberangkatkan umroh nanti,” kata Fiqi Yulianto Ketua Pengurus Pondok yang terletak di Dusun Gendong, Desa Watu Galuh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Sistem pendidikan yang diterapkan di pondok yang berdiri 11 tahun silam itu salafiyah semi modern. Tidak hanya program tahfidz dan pembelajaran kitab kuning yang diajarkan kepada santri. Tapi, pengetahuan umum seperti pendidikan bahasa asing juga dipelajari para santri setiap hari di situ.
Sementara santri di pondok itu beragam dari berbagai daerah. Mulai dari Kalimantan, Sumatera, dan beberapa dari daerah Jawa. Untuk optimalisasi bakat alamiah para santri, podok itu juga memberlakukan model diskusi yang diistilahkan dengan syawir.
Sedangkan dalam mengasah kemampuan kemandirian santri sebagai bekal di masa depannya, pesantren memberikan kesempatan mengelolah lahan sawah dan wirausaha yang semua hasilnya untuk kebutuhan santri.
Pondok tersebut memiliki beberapa unit lembaga pendidikan mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Diniyah dan Madrasah Aliyah (MA).
Densus 99 Ansor Ungkap Identitas Pembuat Video Ancaman ISIS
Dalam rekaman yang diunggah di Youtube, 24 Desember 2014, seorang pria berkumis berbahasa Indonesia yang belakangan diketahui bernama lengkap Salim Mubarok Attamimi mengancam Panglima TNI, Polri, dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama.
Sehari setelah video itu beredar, PW GP Ansor Jatim menggelar rapat terbatas bertempat di Graha Ansor Jatim, Jalan Letjen Sudirman MGM 22 Gayungsari Surabaya. Rapat bersepakat membentuk tim investigasi.
Tim yang diketuai dr Umar Usman Syukron diberi nama 'Densus 99' dan langsung turun ke lapangan, yakni Malang dan Pasuruan. Hasilnya, diketahui bahwa pria tersebut bernama 'Salim Mubarok'. Sesuai yang tertera di paspornya, ia lahir di Pasuruan, 25 Agustus 1972.
Beredernya video itu memang sempat membuat banyak kalangan menghubungi Ansor Jatim. "Ini cukup beralasan karena basis utama Ansor-Banser ada di Jatim," kata H Rudi Triwachid, Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jatim, Jumat malam, (26/12).
Rudi membeberkan, rumah Salim Mubarok berada di RT 5 RW 6, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggung, Kota Pasuruan. Rumah itu warisan dari kedua orangtua Salim. Namun, Salim memilih pindah ke Malang bersama istri dan anaknya dengan menyewa sebuah rumah di daerah Kendung Kandang, Malang.
Salim berasal dari keturunan Arab Yaman Bani At-Tamimi. Itulah sebabnya, dia dikenal dengan nama lengkap "Salim Mubarok Attamimi".
Pada Mei 2014, Salim bersama istri dan lima anaknya, tiga anak kandung, dua anak angkat, berangkat ke Suriah. Sebelum memboyong istri dan lima anaknya itu, Salim sebenarnya telah bergabung dengan ISIS di Suriah, dan sempat beberapa kali kembali ke Pasuruan dan Malang.
Sebelum ke Suriah dan bergabung bersama ISIS, Salim pernah berada di Yaman bergabung bersama AQAP, sebuah organisasi sayap Al Qaidah di Yaman. Saat berada di Yaman itu, Salim diketahui beberapa kali masuk di daerah perbatasan antara Turki dan Suriah.
Video yang diunggah oleh akun al-faqir ibn faqir itu berjudul ' Ancaman Wahabi terhadap Polisi, TNI, dan Densus 88, Banser'. Dalam video itu, Salim Mubarok memakai kupluk dan bersarung tangan itu, berbicara bahasa Indonesia, sembari sesekali mengutip ayat Al-Quran.
Pada awal tayangan, Salim Mubarok langsung menyebut Panglima TNI Moeldoko, Kepolisian, dan Banser dengan sebutan _laknatullah alaih_. Salim mengatakan menunggu kedatangan TNI, Polri, dan Banser. "Apabila kalian tidak datang kepada kami, kami akan datang kepada kalian," ancam Salim dalam video itu.
Tidak cukup di situ, Salim juga menebar ancaman akan membantai TNI, Polri, dan Banser satu persatu. "Penegakan syariat Allah harus dimulai dengan memerangi kalian dan membantai satu per satu kalian, TNI, Polri, Densus dan Banser, yang mana hari ini menyombongkan diri untuk menentang agama Allah, menentang penegakan syariat Allah dan mengatakan NKRI harga mati. Ketahuilah bagi kami syariat Allah harga mati," ancam Salim.
Rudi menyatakan Ansor tidak mau terpancing atas ancaman tersebut dengan melakukan tindakan reaktif. Ansor Jatim, kata Rudi, sudah melakukan deteksi cukup lama dari jejaring kelompok Islam garis keras.
"Yang terpenting Ansor Jatim mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk satu barisan dan tidak lengah dengan tetap menjaga lingkungan masing-masing. Mari kita kampanyekan bersama 'say no to terorism and radicalism'," pesan Rudi.
Qadha Shalat
Saat Manusia Mengharapkan Syafa'at Nabi Saw
Mereka kemudian mendatangi Nabi Adam a.s. berharap sang “Abal Basyar” dapat memberikan pertolongan. “Isyfa’ lana (syafa’atilah kami)!” teriak mereka.
Namun, sayangnya jawaban yang keluar tidak sesuai harapan mereka, “Aku tidak berani menempati maqam memberikan syafa’at kepada kalian! Aku pernah dikeluarkan dari Surga, sebab kesalahanku,” ungkap Nabi Adam a.s.
“Pada hari ini, tidak ada hal yang lebih menyusahkan dibanding diriku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi Ibrahim!”
Kemudian mereka beralih, menuju kepada Nabi Ibrahim a.s, sang Khalilullah (kekasih Allah). Jawaban serupa didapatkan mereka setelah menemui Nabi Ibrahim a.s.
“Aku tidak berani. Aku pernah berbohong tiga kali!*
“Pergilah engkau kepada Nabi Musa!”
Kepada Nabi Musa, mereka kembali menitipkan harapan. “Mintakan kami syafa’at dari Allah, agar Allah segera memberikan keputusan kepada kami,” pinta mereka.
Namun, kembali kekecewaan yang mereka dapatkan. “Sewaktu di dunia, aku pernah membunuh seseorang. Maka, pada hari ini, tidak ada hal yang paling kupikirkan dibanding diriku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi Isa!”
Untuk ke sekian kali, mereka belum jua mendapat jawaban. Tibalah kepada Nabi Isa a.s.
“Wahai, Isa! Sudikah anda memintakan syafa’at untuk kami?”
“Aku dan ibuku dijadikan sesembahan, dianggap sebagai Tuhan selain Allah. Maka, pada hari ini, tidak ada hal yang paling kupikirkan, dibanding diriku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi Muhammad, sang penutup para nabi!”
Kemudian mereka mendatangi Nabi Muhammad saw. untuk meminta syafa’at.
“Na’am, ana laha! Akulah yang memiliki hak untuk memberikan syafa’at, sehingga Allah memberikan izin dan ridha kepada orang yang kuberikan syafa’at,” jawab Rasulullah saw.
Maka, kepada siapa lagi kita menggantungkan harapan untuk mendapat syafa’at di Hari Akhir nanti? Sudah semestinya pula, kita berharap untuk mendapatkan syafa’at dari al-musthofa, sembari mendendangkan syair pujian untuk beliau: Isyfa’ lana/ Ya habibana/ Laka syafa’at/ wa hadza mathlabi/ Ya Nabi//.
Sabtu, 27 Desember 2014
Haul Ke-60 K.H. Manshur Popongan
Salah satu panitia acara, Darmadji, Senin (22/12), menjelaskan haul diadakan bersamaan dengan putaran pertama kegiatan bersholawat 12 malam Jamaah Muji Rosul (Jamuro) Surakarta.
Acara diawali dengan pembacaan khatmil Qur’an dan tahlil yang dipimpin Mbah Kiai Djablawi dan KH Nasrun. Kemudian dilanjutkan pembacaan maulid kitab al-Barzanji, karya Sayyid Ja’far Al-Barzanji. Sebagai penutup, mauidlah hasanah oleh Habib Umar Muthahar dari Semarang.
Dalam ceramahnya, Habib Umar menerangkan tentang generasi salafi yang sebenarnya. “Salafi itu generasi yang hidup setelah tabi’it tabi’in seperti Imam Syafi’i dan lainnya,” katanya.
Menurut dia, mereka itu juga melakukan maulidan, tahlilan. “Lha, zaman sekarang ada orang yang mengaku sebagai kaum salafi, tapi tidak mau mengikuti amalan ulama salaf. Lalu, mereka itu salaf ikut siapa?” tanya Habib Umar.
Habib Umar juga mengajak kepada para jemaah untuk bersama ikut mencintai Nabi Muhammad SAW.
Turut hadir dalam acara tersebut KH A Djablawi, KH Nasrun Minallah dan sejumlah pengurus NU Klaten.
Korban Kejahatan Seks ISIS Berusaha Bunuh Diri
"Banyak dari mereka yang dijadikan budak seks itu adalah anak-anak, yakni gadis-gadis berusia 14, 15 atau bahkan lebih muda lagi dari itu," kata Donatella Rovera, penasehat senior Amnesti Internasional.
Amnesti Internasional mengatakan bahwa pelaku perbudakan seks itu kebanyakan adalah para laskar ISIS, selain simpatisan-simpatisan ISIS.
Seorang gadis berusia 19 tahun bernama Jilan melakukan bunuh diri karena takut diperkosa, kata Amnesti Internasional mengutip saudara lelaki si korban.
Seorang gadis Yazidi yang pernah disekap bersama Jilan, namun kemudian kabur, membenarkan kabar itu. "Suatu hari kami diberi pakaian seperti pakaian dansa dan kami disuruh mandi dan mengenakan pakaian itu. Jilan bunuh diri di kamar mandi."
"Dia memotong nadinya dan gantung diri. Dia cantik sekali; saya kira dia tahu dia akan dibawa seorang pria dan itulah alasannya dia bunuh diri."
Seorang mantan tahanan yang juga berhasil kabur berkata kepada Amnesti Internasional bahwa dia dan adik perempuannya berusaha bunuh diri untuk menghindarkan kawin paksa, namun berhasil dicegah.
"Kami diikat, kerudung kami diikat satu sama lain ke leher kami untuk ditarik satu sama lain hingga saya tak bisa bernafas. Saya tak bisa bicara selama beberapa hari setelah itu," kata Wafa (27).
Amnesti Internasional juga mengisahkan cerita gadis berumur 16 tahun bernama Randa, yang diculik dari keluarganya dan diperkosa oleh pria dua kali umurnya.
Rovera berkata, "Derita fisik dan psikologis dari kekerasan seksual mengerikan yang dialami wanita-wanita ini adalah malapetaka. Banyak dari mereka yang dilukai dan diperlakuan bagaikan budak. Bahkan mereka yang berhasil melarikan diri tetap trauma sekali."
Berharap Berkah Khataman Qur'an Bersama Anak Yatim
Makasar, Aswaja Center Klaten
Tampak hadir Katib Syuriyah PWNU Sulsel Kiai Ruslan, Sekretaris PWNU Sulsel Arfin Hamid, petinggi rektorat UIM Al-Ghazali, Pengurus NU Sulsel, dan Pengelola Gedung NU serta ratusan anak yatim dari Panti Asuhan Nahdliyat.
Arfin Hamid mengatakan, "Salah satu alasan mendasari kegiatan ini untuk mendapatkan keberkahan Al-Qur'an dari bacaan bersama anak yatim untuk keselamatan dan keberkahan pemanfaatan Kantor PWNU Sulsel.”
Pasalnya belakangan ini gedung berlantai lima sudah mulai digunakan oleh pengurus NU beserta banomnya.
Di sisi lain, pengelola gedung sudah memberikan jadwal piket berkantor bagi Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Sulsel. Pengaturan jadwal didasarkan untuk memasifkan kegiatan-kegiatan NU Sulsel ke depan.
Khataman kali ini melibatkan anak yatim untuk antara lain berbagi kebahagiaan dengan mereka, tambah Arfin.
Demonstrasi Anti Islam di Jerman
Selama beberapa pekan Jerman bergelut dengan lahirnya "Patriot Eropa Melawan Islamisasi Occident (dunia Barat)" yang disingkat PEGIDA, yang dengan cepat membludak di kota Dresden dari semula hanya beberapa ratus orang Oktober lalu.
Sebaliknya sekitar 4.500 demonstran tandingan bergerak ke kota itu di bawah slogan "Dresden bebas Nazi", yang memperingatkan bahwa tidak ada ruang bagi rasisme dan xenofobia di negara tempat berlakunya holocaust itu.
Kebanyakan pengikut PEGIDA menegaskan bahwa mereka bukan Nazi, melainkan patriot yang mengkhawatirkan hilangnya akar budaya dan tradisi Kristen.
Mereka kerap menuduh partai politik-partai politik arus utama telah mengkhianati mereka, sedangkan media dituduh telah berbohong.
Di bawah cuaca dingin dan basah, mereka berkumpul di luar hall konser Semperoper yang bersejarah itu untuk menggelar resital sebelum Natal. Polisi meningkatkan kehadirannya sampai sekitar 17.500.
Manajemen gedung opera menunjukkan ketidaksukaannya terhadap demonstrasi ini dengan mematikan lampu gedung dan membentangkan bendera di luar gedung bertuliskan, "Bukalah mata kalian", "Bukalah hati kalian," "Bukalah pintu", dan "Martabat Manusia itu Suci", yang semuanya tercantum dalam konstitusi Jerman.
Uskup Protestan Negara Bagian Saxony, Jochen Bohl, menyebut para pengikut PEGIDA yang menyanyikan lagu-lagu Natal sebagai orang-orang yang berusaha memanfaatkan simbol Kristen dan tradisi Kristen untuk tujuan politik.
Sedangkan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder menyeru pendukungnya untuk memberontak terhadap gerakan anti asing itu.
Sebelum ini PEGIDA yang lahir di Dresden punya organisasi serupa di bagian barat Jerman, namun sebelumnya tak pernah bisa mendatangkan demonstran sebanyak sekarang.
Sebaliknya di Munchen, demonstrasi anti-PEGIDA digelar dengan menghadirkan 12.000 orang di bawah banner bertuliskan, "Beri Ruang, Pengungsi Silakan Datang."
"Kami punya ruang untuk orang yang berbeda warna kulit, asal etnis dan bahasa ibu," kata Walikota Munchen Dieter Reiter kepada pengunjuk rasa anti-PEGIDA.
"Kami punya ruang untuk semua agama dan keyakinan: untuk mereka yang pergi ke masjid pada Jumat, yang pergi ke sinagog pada Sabtu, atau mereka yang ke gereja pada Minggu, tapi juga untuk mereka yang memilih hanya tinggal di rumah."
Para politisi lintas partai dikejutkan oleh bangkitnya kaum nasionalis sayap kanan yang marah terhadap sistem imigrasi dan sistem pemberian suaka di negerinya.
Gerakan itu timbul tepat ketika Jerman yang menjadi kekuatan utama ekonomi Eropa, telah berubah menjadi tujuan utama para pencari suaka, dan nomor dua di dunia tujuan pencari suaka setelah Amerika Serikat.
Membanjirnya pengungsi dari Suriah, Irak, Afghanistan dan beberapa negara Afrika serta Balkan telah menekan banyak pemerintah daerah yang terpaksa menampung para pengungsi asing di gedung-gedung tua sekolah, perkantoran dan barak tentara.
Kanselir Angela Merkel khawatir rakyat Jerman jatuh kepada xenofobia, sedangkan para legislator menyesalkan bangkitnya Nazi baru, demikian AFP.