Penjelasan Hadlratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari tentang Maulid Nabi yang Disunnahkan Ulama
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. telah menjadi kebiasaan umat Islam, salah satunya dalam dilingkungan warga Nahdlatul Ulama yang ada di Indonesia. Pendiri NU, Hadlratusy Syaikh KH. Hasyim Asyari dalam fatwanya menjelaskan mengenai rambu-rambu peringatan...
Taushiyah Maulid Nabi Saw Habib Jindan
Medan, Aswaja Center Klaten NU Online mengabarkan: Habib Jindan bin Novel bin Jindan dari Jakarta menyampaikan taushiyah Maulid Nabi dalam acara istighosah yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara. Habib menjelaskan...
Kedudukan Sahabat Nabi
Sahabat Nabi Saw sesuai dengan kedudukannya terbagi ke dalam dua kelompok, tapi tidak mengurangi statusnya sebagai sahabat.Sama-sama sahabat, tapi status keauliaannya berbeda-beda. Contoh, Khulafaur Rasyidin dan 'Asyarah al Kiram. Lalu, sahabat-sahabat yang...
Terjemah Kitab Al Umm
Kitab Al Umm adalah kitab terbaik yang menjadi pegangan hukum (fiqih) para penganut madzhab Syafi'i di Indonesia yang merupakan madzhab terbesar. Kitab ini mencakup pembahasan yang luas dalam bidang fiqih dan menjadi fase awal perkembangan ilmu hadits menjadi...
Dalil Kebolehan Menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad Saw
Pada bulan Rabiul Awwal ini kita menyaksikan di belahan dunia Islam, kaum Muslimin merayakan Maulid, Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan cara dan adat yang mungkin beraneka ragam dan berbeda-beda. Tetapi tetap pada satu tujuan, yaitu memperingati kelahiran...
Minggu, 11 Januari 2015
Pengertian Bid’ah Menurut Syara’
Jumat, 09 Januari 2015
Besok Malam! Dengarkan Live Streaming Majelis Sholawat dan Rotib Al Haddad dari Klaten
Selain dengan hadir di Gaten, Anda dapat menyimak majelis tersebut melalui live audio streaming di audio aswajacenter. Acara juga rencananya akan direlay melalui radio Aswaja NU Magetan (RANUM) 96.6 FM.
Di waktu yang bersamaan, masyarakat Desa Jonggrangan menyiapkan majelis dzikir Rotib Al Haddad. Acara ini bertempat di Kantor PKB Klaten, belakang Pom Bensin Jonggrangan. Majelis ini akan dipimpin oleh KH.Sumarsam Abdullah Muntala dari karanganyar dan diramaikan oleh grup Hadrah Al-Husna dari Jonggrangan. Berdasarkan penuturan panitia, majelis dzikir ini rencana akan menjadi agenda rutin.
Selasa, 06 Januari 2015
Pengertian dan Asal Mula Kata "Tahlilan"
Dewasa ini sebagian orang ada yang merasa alergi ketika mendengar kata tahlilan. Setiap kata itu disebut di depannya, maka yang hadir di benaknya adalah bahwa itu perbuatan bid’ah yang haram untuk dilakukan. Ketika diminta untuk menyampaikan dalil pengharamannya, maka ia akan menjawab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya dan tahlilan merupakan ajaran agama Hindu yang diadopsi dan dimasukkan ke dalam Islam. Benarkah pendapat yang demikian itu? Untuk menjawabnya, mari kita simak uraian demi uraian di blog ini dan semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjernihkan hati kita sehingga kita bisa memahaminya dengan baik.
Selain berdasarkan pada hadits di atas kata tahlil juga termaktub pada hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya:
Artinya: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi memiliki sejumlah malaikat yang terus berkeliling mencari majelis dzikir. Apabila mereka telah menemukan majelis dzikir tersebut, maka mereka terus duduk di situ dengan menyelimutkan sayap sesama mereka hingga memenuhi ruang antara mereka dan langit yang paling bawah. Apabila mejelis dzikir itu telah usai, maka mereka juga berpisah dan naik ke langit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meneruskan sabdanya, “Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala bertanya kepada mereka, Dzat Yang Maha Tahu tentang mereka, “Kalian datang dari mana?” Mereka menjawab, “Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di bumi yang selalu bertasbih, bertakbir, bertahlil dan bertahmid…” (HR Imam Muslim dari Abu Hurairah ra).
Arti "Bid'ah" Secara Bahasa
Untuk memahami arti bid’ah secara bahasa, mari kita simak terlebih dahulu beberapa arti kata “bid’ah” yang terdapat dalam kamus-kamus bahasa Arab populer:
- Dalam kamus al-Muhith, Juz III hal. 3 disebutkan bahwa bid’ah adalah:
Minggu, 04 Januari 2015
Mereka yang Berjasa Atas Diri Rasulullah Saw Saat Beliau Masih Kecil
Ketika wafat ayah Nabi, Abdullah, meninggal dalam usia 25 tahun dan dimakamkan di Darun Nabighah al-Ja'dy. Abdullah meninggalkan warisan berupa lima ekor unta, sekumpulan domba, dan seorang budak wanita, Barakah berjuluk Ummu Aiman. Kelak dialah yang mengasuh Rasulullah. (Sahih Muslim/II/1392).
Rasulullah dilahirkan di tengah keluarga Bani Hasyim, di Mekkah pada awal tahun ketika peristiwa penyerangan tentara Gajah terjadi. Setelah Aminah melahirkan, dia mengirim utusan kepada Abdul Muthallib ayah Abdullah, kakek Rasulullah, untuk menyampaikan kabar gembira tersebut. Abdul Muthallib datang penuh kegembiraan. Lalu dia masuk ke dalam Ka'bah berdoa kepada Allah seraya bersyukur kepada-Nya. Kemudian dia memilih "Muhammad" untuk beliau.
Tsuwaibah
Satu di antara tradisi bangsa Arab saat itu adalah menyusukan anak-anaknya kepada wanita lain dengan tujuan menjauhkan anaknya dari penyakit-penyakit yang ada, dan juga agar jasmani anak kuat.
Wanita pertama yang menyusui beliau setelah ibunya adalah Tsuwaibah, salah seorang hamba sahaya Abu Lahab, pada hari ketujuh kelahiran Rasulullah Saw. Sebelumnya, Tsuwaibah juga wanita yang menyusui Hamzah bin Abdul Muthallib, setelah itu Abu Salamah bin Abdul Asad Al-Makhzumi.
Halimah binti Abu Duaib
Tatkala mengajak Muhammad kecil ke Bani Sa'ad, Abdul Muthallib menyusukan beliau kepada salah seorang wanita dari bani Sa'ad nin bakar, yaitu Halimah binti Abu Duaib Abdullah bin al-Harits. Selain menyusui Rasulullah, Halimah juga menyusui Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthallib putra paman Rasulullah Saw.
Selama menyusui Muhammad kecil, keluarga Halimah terus-menerus mendapat keberkahan dan tambahan rezeki. Setelah dua tahun, ia pun menyapihnya dan beliau tumbuh dengan baik, memiliki tubuh yang kokoh dan kuat, tidak seperti anak-anak yang lainnya.
Kemudian Halimah membawanya kepada Aminah, meskipun sebenarnya ia berharap Muhammad kecil dapat menerap bersamanya sebab betapa banyak keberkahan yang
bawakan oleh Rasulullah.
Meninggalnya Ibunda
Masih dalam keterangannya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury, kejadian pembelahan dada yang dilakukan oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah membuat Halimah khawatir sehingga dia mengembalikan kepada ibunya, maka Rasulullah Saw hidup bersama ibunya sampai berusia enam tahun.
Aminah merasa perlu untuk mengenang suaminya telah wafat, maka bersama putranya, yakni Muhammad disertai pembantu wanitanya Ummu Aiman, berziarah ke makam suaminya di Yatsrib yang jarahnya 500 km dari Mekah.
Setelah satu bulan di Madinah, yang masih bernama Yatsrib, Aminah kembali ke Mekah. Dalam permulaan perjalanan Aminah menderita sakit. Penyakitnya semakin parah hingga singgah di Abwa, sebuah kota antara Mekah dan Madinah. Di tanah Abwa ini ibunda Rasulullah Saw meninggal dunia.
Kembali ke Abdul Abdul Muthallib
Rasullullah kembali kepada kakeknya di Mekah. Abdul Muthallib merasakan kasih sayangnya kepada Muhammad semakin menebal. Menyaksikan cucunya yang yatim piatu harus menanggung kesedihan. Semakin besar kecintaannya, sampai-sampai dia pernah meraskan kecintaan seperti itu, bahkan terhadap anaknya sekalipun. Dia tidak ingin meninggalkan Rasulullah sebatang kara, bahkan dia lebih mengutamakan cucunya daripada anak-anaknya sendiri.
Abdul Muthallib meninggal pada saat Rasulullah berusia 8 tahun 2 bulan
10 hari, di kota Mekah. Sebelum wafat dia mengamanatkan pengasuhan cucunya kepada pamannya, yakni Abu Thalib, seorang dari saudara laki-laki ayahnya Rasulullah.
Di Bawah Asuhan Abu Thalib
Abu Thalib bin Abdul Muthallib melaksanakan hak anak saudaranya dengan penuh hati dan menganggapnya sebaga anak sendiri. Bahkan seperti halnya kakeknya, dia pun mendahulukan Rasulullah Saw daripada putra-putranya.
Syaikh Abdullah dalam Mukhtashar as-Sirah menyebutkan ketika usia Rasulullah Saw meningjak dua belas tahun, Abu Thalib mengajaknya melakukan perjalanan dagang ke kota Syam. Saat itu negeri Syam sedang berada di bawah kekuasaan Bangsa Romawi.
Hingga tiba di Bushra, sebuah daerah di negeri Syam, Abu Thalib beserta rombongannya ditemui Rahib yang dikenal dengan nama Buhaira (pendapat lain mengatakan namanya adalah Jurjis) dan mengajak masuk ke rumahnya. Dia mendatangi rombongan Abu Thalib karena melihat Rasulullah. Seraya memegang tangannya, ia berkata, "Laki-laki ini akan menjadi penghulu seluruh alam, dia adalah utusan Tuhan seru sekalian alam. Dia adalah laki-laki yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam."
Singkat cerita, usai mendengarkan pernyataan Buhaira yang diambil dari kitab dia baca, Abu Thalib atas permintaa Buhaira, lalu bergegas mengirimkan Rasulullah bersama beberapa pemuda agar kembali ke Mekah.
Sampai usia empat puluh tahun beliau berada di bawah perlindungan Abu Thalib. Pamannya rela menjalin persahabatan bahkan rela menghadapi musuh demi membela Nabi Muhammad Saw.
Demikian sebagian orang-orang yang berjasa dalam membesarkan dan mendampingi Rasulullah tatkala masih kecil yang sudah ditinggal wafat oleh ayah dan ibundanya. Semoga mereka semua mendapatkan limpahan rahmat dari Allah. Dan khususnya kita sebagai umatnya, dapat bertambah kecintaan kita kepada Rasulullah Saw dengan cara meneruskan perjuangannya dan mengamalkan ajarannya.
Taushiyah Maulid Nabi Saw Habib Jindan
Medan, Aswaja Center Klaten
NU Online mengabarkan: Habib Jindan bin Novel bin Jindan dari Jakarta menyampaikan taushiyah Maulid Nabi dalam acara istighosah yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara. Habib menjelaskan keteladaan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari serta keteladanan para ulama pewaris Nabi.
Istighosah telah terlaksana 30 Desember 2014 dalam rangka menyambut tahun baru 2015 dengan kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor PWNU Sumut Jl. Sei Batanghari, Medan. Kegiatan ini diikuti lebih 200 jamaah yang berasal dari pengurus PWNU Sumut, warga NU di Medan sekitarnya dan jamaah majlis taklim Darusshofa Medan. Kegiatan dimulai dengan melaksanakan shalat maghrib berjamaah, tanya jawab keislaman, tausiyah maulid dan doa istighosah.
Habib Jindan bin Novel menjelaskan secara detail seluk beluk akhlak Nabi Muhammad sehari-hari sehingga para pendengar merasakan kehangatan dan kedekatan dengan sosok Nabi Muhammad sebagai suri tauladan yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Habib Jindan berpesan, bahwa setelah baginda Nabi Muhammad tiada maka panutan umat seharusnya adalah ulama sebagai warisatul anbiya (pewaris Nabi). Menurutnya, para ulama di mana pun dan kapan pun harus menjunjung tinggi ajaran Nabi Muhammad sehingga umat tidak sesat akibat adanya orang-orang yang pura-pura seperti para ulama yang tidak meneladani kehidupan Nabi Muhammad.
Sejalan dengan pesan Habib, dalam sambutan acara dari Wakil Rais PWNU Sumut KH Imron Hasibuan menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang didedikasikan oleh para ulama untuk umat sehingga para ulama senantiasa berkhidmat demi kebaikan umat.
“Tidak ada ulama yang menyesatkan umatnya dan selalu berusaha menunjukkan jalan kebaikan kepada umat dalam mengarungi kehidupannya di dunia, namun tidak saja berkaitan dengan urusan dunia, termasuk dalam urusan akhirat yang berkaitan dengan seluk beluk ibadah,” ungkap KH. Imron Hasibuan.
IA juga menegaskan bahwa NU sebagai organisasi para ulama dan sesuai dengan khittahnya tidak boleh digunakan sebagai sarana politik. “NU bukan organisasi politik, padahal politik sarat dengan kepentingan dan tujuan sesaat, makanya NU harus di atas politik, yaitu membawa nilai-nilai universal Islam dalam politik dan membawa kebaikan bagi semua manusia,” katanya.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rais KH Abdul Baits Nasution yang juga Pimpinan Pesantren al-Ikhlas, Madina, para pengurus dari jajaran suriyah dan tanfidziyah, KH. Asnan Ritonga, KH. Abdul Hamid Ritonga, KH. Hamdan Yazid, H. Ali Jabbar Napitupulu, Abrar M. Dawud Faza, H. Mhd. Hatta Siregar, H. Adlin Damanik, H. Enda Mora Lubis, H. Khoiruddin Hutasuhut, Emir el Zuhdi Batubara, H. Sorimonang Rangkuti dan lainnya.
Wakil Rais KH Abdul Baits Nasution menyebutkan bahwa untuk tahun 2015 dan seterusnya PWNU Sumut sudah berbenah diri sebagai organisasi kemasyarakatan yang mandiri dan profesional, terbukti pada tahun politik 2013 dan 2014 PWNU Sumut dapat menunjukkan independensinya di tengah kancah politik yang sarat dengan kepentingan-kepentingan.
“Saya dan nahdliyyin-nahdliyyat Sumatera Utara dapat berbangga dengan izin Allah, selama tahun 2013 dan 2014 yang lalu tidak ada satu pun pesta politik yang membawa simbol atau identitas NU untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Tentunya ini membanggakan dan meningkatkan martabat dan wibawa NU di tengah-tengah masyarakat kita,” ungkapnya.
Acara diakhiri dengan doa istighosah yang dipimpin Wakil Rais PWNU Sumut KH Hamdan Yazid untuk persatuan, perdamaian dan peningkatan kesejahteraan umat dan bangsa Indonesia pada tahun-tahun selanjutnya disertai dengan permohonan ampun kepada Allah agar dosa-dosa yang ada diampunkan dan diberikan perlindungan-Nya dalam menghadapi kehidupan di dunia ini.
Sabtu, 03 Januari 2015
Cara Membut Widget Label Tertentu dengan Satu Thumbnail
Pahamkah Anda yang dimaksud oleh judul tulisan ini? Kalau belum paham, silakan lihat gambar di bawah ini:
Nah, sekarang tentunya sudah paham. Apakah Anda ingin membuatnya di blog Anda? Apakah Anda sudah mengetahui cara membuatnya? Kalau belum tahu, berikut akan kami paparkan cara membuatnya. Silakan simak, semoga Anda bisa melakukannya sendiri di blog Anda.
1. Pertama yang mesti Anda lakukan adalah login ke blogger dengan akun Anda
2. Setelah itu pilih blog yang ingin anda tambahkan widget ini.
3. Masuk ke template >> Edit HTML, kemudian centang expand widget templates
4. Untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi kesalahan dalam pengeditan nantinya, backup dulu template Anda
5. Setelah semua langkah diatas anda lakukan, letakkan kode berikut ini di atas kode ]]></b:skin> :
.label_with_thumbs{float:left;width:100%;min-height:70px;margin:0 5px 2px 0}
ul.label_with_thumbs li{min-height:65px;margin:2px 0;padding:4px 0}
<script type="text/javascript" src="/feeds/posts/default/-/news?orderby=updated&alt=json-in-script&callback=labelthumbs"></script>
<script type="text/javascript">
function recentpostslist(json) {
document.write('<ul>');
for (var i = 1; i < json.feed.entry.length; i++)
{
for (var j = 1; j < json.feed.entry[i].link.length; j++) {
if (json.feed.entry[i].link[j].rel == 'alternate') {
break;
}
}
var entryUrl = "'" + json.feed.entry[i].link[j].href + "'";//bs
var entryTitle = json.feed.entry[i].title.$t;
var item = "<li>" + "<a href="+ entryUrl + '" target="_blank">' + entryTitle + "</a> </li>";
document.write(item);
}
document.write('</ul>');
}
</script>
<script src="http://aswajacenterklaten.blogspot.com/feeds/posts/summary/-/news?max-results=6&alt=json-in-script&callback=recentpostslist"></script>
<a href="http://aswajacenterklaten.blogspot.com/search/label/news" style="float:right;font:normal 11px Arial;padding:5px 0;">More on this category »</a>
Warna biru : adalah label atau kategori yang ditampikan, Anda bisa menggantinya dengan label anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Warna merah : Ganti URL dengan URL blog anda.
Selanjutnya save dan lihat hasilnya.
Mengenal Allah Swt
Mengadakan Maulid Nabi Saw Ternyata Dapat Pahala
Berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi yang dipenuhi dengan amaliah kebaikan tersebut, Imam al-Suyuthi dalam fatwanya menegaskan bahwa orang-orang yang memperingatinya akan diberi pahala. Fatwa tersebut sebagaimana mana dimuat dalam kitab Al Haawi Lil Fataawi, Juz I, halaman 271-272:
فَقَدْ وَقَعَ السُّؤَالُ عَنْ عَمَلِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ فِيْ شَهْرِ رَبِيْعِ الْأَوَّلِ، مَا حُكْمُهُ مِنْ حَيْثُ الشَّرْعُ ؟
وَهَلْ هُوَ مَحْمُوْدٌ أَوْ مَذْمُوْمٌ ؟ وَهَلْ يُثَابُ فَاعِلُهُ أَوْ لَا ؟
اَلْجَوَابُ عِنْدِيْ أَنَّ أَصْلَ عَمَلِ الْمَوِلِدِ الَّذِيْ هُوَ اجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْءَانِ وَرِوَايَةُ الأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ وَمَا وَقَعَ فِيْ مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ، ثُمَّ يُمَدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذَلِكَ هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالْإِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ
Kemudian disajikan beberapa hidangan untuk mereka. Mereka menyantapnya, selanjutnya mereka bubar setelah itu tanpa ada tambahan-tambahan lain, itu adalah termasuk bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) yang diberi pahala bagi orang yang melakukannya. Karena adanya perkara yang ada di dalamnya berupa pengagungan terhadap kedudukan Nabi dan menampakkan rasa gembira dan suka cita dengan kelahiran beliau yang mulia."
Di antara yang juga bisa disimpulkan dalam fatwa Imam al-Syuyuthi diatas, bahwa ada pembagian bid'ah, salah satunya adanya bid'ah hasanah (bid'ah yang baik) atau selaras dengan al Qur'an, al Sunnah, Ijma' dan Atsar. Orang-orang yang mengerjakan bid'ah hasanah akan diberikan pahala.
Tiga Hal Yang Pelu Dihindari
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Jama’ah Jum’ah yang Dirahmati Allah
Traktat Peradaban Islam Gus Dur
Terjemah Kitab Al Umm
Kitab Al Umm adalah kitab terbaik yang menjadi pegangan hukum (fiqih) para penganut madzhab Syafi'i di Indonesia yang merupakan madzhab terbesar. Kitab ini mencakup pembahasan yang luas dalam bidang fiqih dan menjadi fase awal perkembangan ilmu hadits menjadi ushul fiqih sebagai suatu disiplin ilmu. Kitab ini juga menjadi rujukan bagi kalangan ahli fiqih madzhab Syafi'i hingga saat ini dalam menyusun kitab-kitab mereka.
Jilid 1
Jilid 2
Jilid 3 (Maaf, link entah ke mana. Mohon bantuan untuk mencarinya ya. Kalau sudah ketemu tolong dishare di sini, heheh...)
Jilid 4
Jilid 5
Jilid 6
Jilid 7
Jilid 8
Jilid 9
Jilid 10 (Maaf, ini juga link dah lama hilang. Mohon bantuan ya mencarinya).
Jilid 11
Album Shalawat : Al Asyiqien Group
Album ini merupakan Album Shalawat versi Hadrah Banjari terbaru di tahun 2014. Insya Allah bagus. Bisa dijadikan referensi variasi pukulan dan variasi vokal. Kebanyakan diambil dari irama festival al banjari Jawa Timur.
Kami mencoba menelaah dari album ini sebagai berikut:
- Hadrah Banjari
- Judul lagu favorit "Dhoharoddin", namun dalam tajuk album ini adalah lebih menampilkan dengan lagu "Ya Muhaimin", "Habibi Ya Muhammad", karena lebih asyik dan indah lantunannya.
- Munsyid lelaki semua.
- Pukulan hadrah banjari 'bas' kurang.
- Suluk oke, variasi banjari bagus.
1. Ya Muhaimin
2. Fi Hawa
3. Ya Habibal Qalb (Plus Suluk)
4. Dhoharoddin (Plus Suluk)
5. Habibi Ya Muhammad
6. Ya Badrotim
7. Balighi
8. Ya Thaybah (Plus Suluk)
9. Robbi Faj'al
Semoga bermanfaat dan menambah cinta kita kepada Rasulullah Saw.
Jangan lupa untuk membeli CD aslinya ya. Semoga berkah.