Sabtu, 03 Januari 2015

Mengenal Allah Swt


Ketahuilah, kewajiban yang pertama kali bagi setiap orang mukallaf adalah mengenal Allah, Yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada. Ia diciptakan oleh-Nya semata-mata untuk beribadah. Mengenal pada mulanya memerlukan mengetahui yang disembah, yakni mengetahui Dzat, sifat dan perbuatan-Nya menurut cara yang terpuji.

Allah Swt berfirman:

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz Dzariyat: 56)

Cara Mengenal Allah

Ada dua cara yang bisa kita gunakan untuk mengenal Allah Swt:
Pertama, dengan cara mendengar dan mengutip, artinya mendengar apa yang telah diberitakan oleh Allah Swt tentang nama-nama-Nya yang mulia dan sifat-sifat-Nya yang sempurna di dalam kitab-kitab suci-Nya dan melalui lisan-lisan para rasul-Nya. Dia berfirman:

"Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, yang memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah yang menciptakan, yang membentuk rupa, yang mempunya Asmaul Husna, bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi, dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. al Hasyr: 22-24)

Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:

"Sesungguhnya Allah memiliki 99 asma, barangsiapa menghafal semuanya akan dimasukkan ke dalam surga... (kemudian beliau menyebutkan nama-nama Allah/Asmaul Husna)."

Kedua, dengan akal, maksudnya memfungsikan akal pikiran untuk merenungkan tentang alam raya (makhluk) ini dan mengambil pelajaran dari semua kejadian, kemudian menjadikan semua itu sebagai dalil atau bukti Yang Maha Menciptakannya, yang tiada lain adalah Allah Swt, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.

Allah Swt berfirman:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang telah diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi setelah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dari pengisaran angin dan awan yang telah dikendalikan antara langit dan bumi sungguh (terdapat) tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. al Baqarah: 164)
 

0 komentar:

Posting Komentar